Ketika kita mendengar kata arsip, yang terlintas dalam
pikiran kita adalah tumpukan map dan buku yang sangat tebal dalam lemari kantor
yang penuh dengan debu dan kotor. Layaknya sebuah barang pajangan yang tak terawat
dengan baik. Bahkan tak jarang arsip yang
yang nasibnya berahir tragis yaitu di tumpukan barang bekas atau
rongsokan. Hal itu bisa kita jumpai disekitar kita dengan mudah.
fungsi arsip yaitu sebagai pencatatan peristiwa atau hal di
masa lalu yang nanti kita butuhkan informasi untuk pengambilan keputusan atau
rekomendasi (1). Arsip tidak selalu dalam bentuk catatan, namun bisa dalam bentuk
dokumentasi dsb.
Dokumentasi perjanjian kelulusanku
Saat ini banyak masyarakat yang tidak tahu akan sejarah dan
budaya masa lalu daerahnya sendiri. Wajar saja hal ini terjadi,ini
dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat untuk pengarsipan yang lebih baik
dan kurangnya minat baca pada masyarakat kita. Hal ini menjadi keprihatinan
kita bersama, banyak generasi muda yang tidak tahu akan sejarah daerahnya
sendiri.
Banyak peristiwa sejarah yang keabsahanya simpang siur karena tidak adanya arsip
yang jelas tentang hal tersebut. Contoh halnya adalah kebenaran tentang surat
perintah sebelas maret. Banyak versi yang beredar tentang kejadian hal
tersebut. Hal ini dikarenakan tidak adanya arsip yang jelas tentang hal
tesebut. Dengan kesimpangsiuran Supersemar itu, kalangan sejarawan dan hukum
Indonesia mengatakan bahwa peristiwa G-30-S/PKI dan Supersemar adalah salah
satu dari sekian sejarah Indonesia yang masih gelap.
Di indonesia, pengarsipan belum menjadi sebuah yang penting, hal ini
bisa dilihat dari belum memadainya fasilitas penyimpanan dalam pengarsipan
tersebut. Kita hanya mengandalkan buku2 yang tebal dalam pengarsipan. Dengan penyimpanan
ini, pasti perawatan untuk arsip ini tidak terjaga dengan baik dan biasanya
tidak ada back up untuk arsip tersebut. Hal ini diperparah dengan banyaknya arsip nasional yang berada diluar negeri.
Pada hakikatnya manusia tidak akan pernah lepas dari arsip,
mulai itu dari akte lahir sampai ijazah diperlukan sebagai catatan hidup. Kita
akan selalu butuh arsip sebagai catatan tentang identitas diri kita dan
sebagainya.
Menulis diari adalah mengarsipkan diri dalam bentuk tulisan.
Sekarang banyak diari yang di novelkan dan sukses menjadi best seller dan
sampai di filmkan. Bayangkan jika tidak dicatat, pasti hal ini tidak akan
terjadi. Senada dengan yang di uacapkan bung Karno "Jas Merah" jangan
sekali-kali melupakan sejarah. Melihat arsip merupakan salah satu cara untuk mengetahui sejarah.
Mengoleksi foto kita dari kecil sampai dewasa juga merupakan
bentuk pengarsipan. Foto yang kita lihat menjadi arsip sejarah kita di masa
lalu. Banyak hal yang bisa kita jabarkan dengan hanya melihat sebuah foto.
Dokumentasi kegiatan komunitas
lembaga arsip juga mengarsipkan segala bentuk arsip milik
kantor kabupaten dan departemen lainnya. Daerah yang memiliki pemerintahan yang baik salah
satu indikator yang bisa dilihat adalah dari administrasi pemerintahannya. Administrasi yang baik tidak bisa dipisahkan dengan pengarsipan.
Pengarsipan yang baik, tentu akan menciptkan
pemerintahan yang baik. Adanya arsip juga menjadi bentuk laporan yang jelas. Bayangkan
jika pengarsipan tidak berjalan dengan baik, pasti banyak informasi dimasa
lalu yang menjadi simpangsiur dan akhirnya menjadi sejarah yang kebenaranya diragukan.
(1) sumber Wikipedia
(1) sumber Wikipedia